Puisi saya
TANAH SAWITTO
(Baharuddin Iskandar)
Salama ... salamaki...
topada salama....
Puraniga maccaming,
Salam....selamat semua
Jika aku bernafaS, di situ ada sejuta detiran darah mendidih
bukan plasma tetapi petikan-petikan perih kecapi tanpa cermin
Jika aku berteriak, di situ selaksa ulayat pedih
bukan hak pribadi tetapi titihan-titah Bugis tidak tertitah
Mana Bakkalolona Sawitto,
mengapa dada membusung
bersimbah embun tanpa air
Mana La Paleteang,
mengapa wajahnya
disembuli badik tanpa tuah
Hei sappo!!!
Mari berkata,
tidak! jika siri masih melekat dalam daun hati
tidak! jika sipakasiriki
tidak ! jika engkau masih duduk dalam kursi fatamorgana
Hei Sappo!!!
Mari memainkan kecapimu dan kecapi-ta
urai pesona Lasinrang dari Utara hingga Selatan
urai perona beddak pica :iyabe lale malongi-longi...
tuwono mai topada tuwo
iyabe lale... to salamaki
Hei Kallolo
Magi muondro tudang
Lihat sekitarmu, candoleng-doleng menganti keagungan pakarena
Lihat sekitarmu, nyanyian kasmaran membuai surau-surau semakin sunyi
Lihat sekitarmu, bacaan lontarak menjadi asing sepenjuru Sawitto
Hei ana dara camening-mening
Lihat wajahmu, white lation menganti mantera cenning rara
Lihat tubuhmu, ketiak hingga paha menjadi harga eceran
Lihat suaramu, serapah dan serapuh
Tabe! Tebe! Millo tabeka
tomatowa, tomatowa malebbikku
Puraniga massumpajang, mupakaraja dewata seuwwa
Jangan, jangan menyembah Tuhan jika anak-anak kita belum memakai cermin
Puraniga massumpajang, mupakaraja dewata seuwwa
Jangan, jangan mengucapkan adzan jika kalloe na anadaratta
belum mengucakpan : Selamat pagi Lasinrang
Selamat siang Lapaleteang
Selamat malam towaranikku
Kupakarama alla taala.
Salama ... salamaki...
topada salama....
Puraniga maccaming,
Salam....selamat semua
aja mappakasiri... masirimanekki...
jika berbicara tentang tetua, anregurutta akan menggerutu
ingat: Jika engkau berjalan maka mata adalah emas.
Menunduklah karena matahari lebih bersinar
ingat: Jika engkau berjalan maka hati adalah suruga
Menunduklah karena bulan lebih bersinar
Ingat: Jika engkah berjalan maka hati adalah hati
Buanglah rasa malu okko napakasiriko
Tabe, millo tabeka
massimana
tapassimaki aleku
Jika engkau masih menanti hari
rimbunan daun dalam tanah menjadi senarai cahaya
Tabe, millo tabeka
massimana
Jika engkau menanti dan menanti
Bugis hilang ditelan zaman
Oh araja puang
Oh araja ta’ala
engkalingani, engkalingani
ada pura laloku
Salama ... salamaki...
topada salama....
Puraniga maccaming
Tidak ada komentar:
Posting Komentar