Berita ini terbit di Harian Pare Pos
Inilah yag diperlihatkan salah seorang Guru SMAN I Pinrang yang meluncurkan novel bertajuk kesehatan di STIKES Baramuli Pinrang, Senin lalu. Buku berjudul “Novel Atonia Uteri: Menemukan Jejak Masa Lalu” yang ditulis Baharuddin Iskandar, Guru SMAN 1 Pinrang itu diluncurkan dalam sebuah acara yang dibuat Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 1 Pinrang bekerjasama dengan STIKES Baramuli, Ikatan Guru Indonesia, dan Lembaga Penalaran Perempuan dan dihadiri 150 orang dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun guru-guru.
PINRANG — Salah satu indikator
prestasi yang dicapai kalangan guru, bukan hanya ketika bertugas memberikan dan
mengajarkan pelajaran di sekolah, namun bagaimna kepedulian sang guru terhadap
ilmu lain, seperti kesehatan.
Inilah yag diperlihatkan salah seorang Guru SMAN I Pinrang yang meluncurkan novel bertajuk kesehatan di STIKES Baramuli Pinrang, Senin lalu. Buku berjudul “Novel Atonia Uteri: Menemukan Jejak Masa Lalu” yang ditulis Baharuddin Iskandar, Guru SMAN 1 Pinrang itu diluncurkan dalam sebuah acara yang dibuat Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 1 Pinrang bekerjasama dengan STIKES Baramuli, Ikatan Guru Indonesia, dan Lembaga Penalaran Perempuan dan dihadiri 150 orang dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun guru-guru.
Menurut
Ketua Panitia, Muhammad Irwan, kegiatan itu sedianya dibuka Bupati Pinrang,
namun karena urusan mendadak, sehingga diminta kesediaan ketua Ikatan Guru
Indonesia Pinrang yang membuka acara. Ketua Ikatan Guru Indonesia Cabang
Pinrang, Abdul Wahid Nara, dalam sambutannya saat membuka acara mengaku sangat
mengapresiasi lahirnya buku Novel karya Baharuddin Iskandar tersebut. “Sangat
jarang guru yang bisa menulis buku apalagi novel seperti Pak Baharuddin
Iskandar. Mudah-mudahan, setelah novel ini lahir pula penulis-penulis novel
selanjutnya yang ditulis oleh guru-guru di Kab.Pinrang,” tandasnya.
Acara
ini juga dihadiri dr H Amar Makruf Sp.OG, dokter spesialis kandungan dan
Fitrawan Umar, Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Selatan sebagai
pembicara untuk membedah novel tersebut. Dokter Amar meninjau novel dari sisi
disiplin ilmu kedokteran. Ia mengaku kagum dengan penulisnya yang bisa
mengangkat tema-tema dan istilah-istilah kedokteran dalam novel tersebut.
Sementara
itu, Fitrawan Umar yang meninjau novel itu dalam pandangan sastra mengatakan
bahwa lahirnya Novel Atonia Uteri sangat patut diapresiasi, karena penulis dari
Pinrang masih sangat langka. “Alur dan plot dalam novel ini sangat menarik,
sayangnya pada beberapa halaman masih ditemukan kesalahan teknis penulisan,”
ujar Fitrawan. Launching buku dirangkaikan dengan pelatihan menulis novel oleh
Baharuddin Iskandar. Penulis menceritakan proses kreativitas dari lahirnya
Novel Atonia Uteri.
Menurut
Baharuddin, novel yang ditulis ini menceritakan tentang kehidupan seorang
dokter kandungan yang mengalami peristiwa aneh saat melaksanakan tanggung
jawabnya. Acara dimeriahkan oleh pembacaan berantai sinopsis novel dan
pementasan drama refleksi novel oleh anggota Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 1
Pinrang. (ilo/din
Tidak ada komentar:
Posting Komentar